
hidupterencana.com – Tiba-tiba kehilangan penghasilan atau biaya tak terduga bisa membuat panik. Apakah kamu siap menghadapi kejadian itu tanpa harus menjual aset investasi?
Di sini, kita akan jelaskan mengapa dana darurat penting sebagai pengaman finansial. Manfaatnya jelas, untuk keamanan, mengurangi stres, dan menjaga pertumbuhan investasi agar tetap fokus pada tujuan jangka panjang seperti pendidikan atau pensiun.
Kamu akan mendapatkan langkah praktis yang rapi dan terukur. Mulai dari menghitung kebutuhan, menabung otomatis, hingga tempat penyimpanan yang aman dan likuid.
Panduan ini ringan, langsung praktik, dan cocok untuk yang baru mulai menata keuangan. Dengan strategi sederhana, stabilitas arus kas dan ketenangan pikiran jadi lebih mudah dicapai.
Contents
- 1 Mengenali Kebutuhan dan Tujuan
- 2 Apa itu Dana Darurat dan Fungsinya
- 3 Manfaat Dana Darurat bagi Stabilitas dan Tujuan Finansial
- 4 Risiko Keuangan tanpa Memiliki Dana Darurat
- 5 Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal
- 6 Target Dana Darurat Menurut Tahapan Hidup
- 7 Cara Mengatur Keuangan untuk Dana Darurat
- 8 Strategi Mengumpulkan Dana Darurat Secara Konsisten
- 9 Mengoptimalkan Pendapatan dan Memangkas Pengeluaran
- 10 Di Mana Sebaiknya Menyimpan Dana Darurat
- 11 Peran Asuransi dalam Menjaga Dana Darurat
- 12 Langkah Terakhir untuk Mulai Hari Ini dan Tetap Konsisten
- 13 FAQ
Mengenali Kebutuhan dan Tujuan
Fluktuasi ekonomi dan perubahan pasar kerja bisa mengguncang stabilitas finansial dalam hitungan minggu. Kamu butuh gambaran jelas tentang seberapa rentan posisi keuangan rumah tangga saat kondisi berubah.
Dampak Kondisi Ekonomi dan Pekerjaan terhadap Stabilitas Keuangan
Ekonomi yang dinamis dan pasar kerja yang berubah cepat bisa memengaruhi penghasilanmu. Risiko kehilangan pekerjaan atau pemotongan gaji menambah tekanan pada pengeluaran bulanan.
Tanpa cadangan, biaya tak terduga seperti transportasi, kesehatan, atau tagihan rutin bisa mengganggu rencana keuangan. Memiliki dana membantu meredam risiko ini dan menjaga komitmen bulanan tetap terpenuhi.
Data Ketahanan Finansial Rumah Tangga di Indonesia
Data OECD/INFE 2020 menunjukkan kenyataan serius, 46% penduduk hanya bisa bertahan seminggu saat krisis. Hanya 18% bertahan satu bulan, 5,8% hingga tiga bulan, dan 8,6% lebih dari enam bulan. Sebanyak 21,6% bahkan tidak tahu berapa lama mereka bisa bertahan.
Angka lain dari Goodstats menegaskan sekitar 70% orang dewasa belum punya cadangan yang memadai. Ini memberi sinyal kuat bahwa memulai sekarang lebih penting daripada menunggu kondisi ideal.
- Ekonomi berubah cepat, kesiapan membuat perbedaan.
- Cadangan uang meredam tekanan saat pekerjaan tak pasti.
- Data nasional menunjukkan banyak rumah tidak siap menghadapi krisis.
Apa itu Dana Darurat dan Fungsinya
Memiliki uang siap pakai memberi ruang napas saat pengeluaran mendadak muncul. Dana darurat adalah pos cadangan yang disiapkan khusus untuk situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau biaya kesehatan mendadak.
Perbedaan Dana Darurat dan Tabungan
Perbedaan utama terletak pada tujuan dan likuiditas. Tabungan untuk tujuan terencana, seperti liburan atau gadget.
Sementara dana darurat ditujukan hanya untuk hal tak terduga dan harus sangat mudah dicairkan. Jadi, jangan campur pos ini dengan rencana belanja lain.
Proteksi untuk Mengurangi Stres dan Menjaga Arus Kas
Fungsi utama adalah sebagai solusi cepat agar tidak tergantung pada pinjaman saat terdesak. Dengan punya cadangan, arus kas harian tetap aman.
Selain itu, memiliki dana darurat terbukti mengurangi stres bagi banyak orang. Bentuknya sederhana, uang likuid yang bisa dipakai segera sesuai kebutuhan.
- Cadangan khusus untuk situasi darurat, bukan belanja terencana.
- Mencegah utang mendadak dan menjaga ritme pembayaran rutin.
- Memberi ketenangan sehingga tujuan finansial lain tetap terlindungi.
Manfaat Dana Darurat bagi Stabilitas dan Tujuan Finansial
Rasa aman finansial muncul ketika ada buffer yang siap dipakai kapan saja. Manfaat nyata terlihat saat beban mendadak menghampiri, kamu bisa bernapas lega dan mengambil keputusan lebih tenang.
Keamanan finansial membantu menghadapi situasi kritis tanpa panik. Bila pengeluaran tak terduga muncul, cadangan ini melindungi arus kas harian dan mencegah utang mendesak.
Menjaga investasi jangka panjang tetap on track juga jadi fungsi penting. Dengan bantalan likuid, kamu tak perlu menjual aset saat pasar turun. Ini menjaga strategi investasi dan tujuan jangka panjang tetap berjalan.
Selain itu, manfaat nya dana darurat terasa pada rencana masa depan. Pendidikan anak dan pensiun lebih terlindungi saat ada pos yang khusus. Kamu punya waktu untuk merencanakan solusi terbaik tanpa terburu-buru.
Manfaat | Efek pada stabilitas | Contoh praktis |
Keamanan finansial | Arus kas tetap aman | Biaya medis ditutup tanpa pinjaman |
Perlindungan investasi | Rencana investasi tidak terganggu | Tidak menjual saham saat pasar turun |
Perlindungan rencana masa depan | Tujuan jangka terjaga | Pendidikan anak dan pensiun terlindungi |
Risiko Keuangan tanpa Memiliki Dana Darurat
Tanpa cadangan likuid, satu kejadian tak terduga bisa mengubah rencana finansial sehari-hari.
Risiko yang muncul nyata, banyak orang memilih utang berbunga tinggi sebagai solusi ketika dana tidak tersedia. Ini menambah beban bulanan dan memperpanjang stres.
Kamu juga berisiko menjual investasi di momen buruk. Tindakan itu merusak hasil jangka panjang dan mengganggu rencana tabungan lainnya.
Jika pekerjaan terdampak, arus kas harian langsung goyah. Kebutuhan sehari-hari bisa terganggu dan prioritas keluarga berubah mendadak.
- Terlilit utang berbunga tinggi saat kondisi mendesak.
- Menjual aset pada pasar turun merusak potensi keuntungan.
- Tabungan tujuan ikut terkuras, mimpi tertunda.
Risiko | Dampak langsung | Solusi pencegahan |
Utang mendesak | Beban bunga tinggi | Bangun cadangan dana secara rutin |
Jual aset di waktu buruk | Kerugian investasi | Jaga likuiditas terpisah dari portofolio |
Gangguan kebutuhan sehari-hari | Prioritas keluarga bergeser | Buat pos darurat dan lindungi pos penting |
Memahami risiko ini membantu kamu termotivasi mulai menabung sekarang. Sebab biaya pencegahan jauh lebih kecil daripada akibat saat krisis.
Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal
Mulai dari catatan kecil sampai spreadsheet, menghitung cadangan yang realistis perlu langkah sistematis.
Memetakan Semua Pengeluaran
Catat semua pengeluaran bulanan, seperti kebutuhan sehari-hari, tagihan rumah, transportasi, dan cicilan. Sertakan juga pengeluaran tunai yang sering terlupakan.
Rata‑ratakan biaya yang tidak muncul tiap bulan agar total lebih akurat. Ini membuat proyeksi lebih realistis.
Menentukan Target Bulan Cadangan
Tentukan target 3-6 bulan untuk single, dan sampai 12 bulan jika ada tanggungan. Pilih angka yang sesuai dengan kondisi kerja dan risiko keluargamu.
Contoh perhitungan praktis
Rumusnya sederhana: total pengeluaran x jumlah bulan target. Contoh nyata membantu melihat angka akhir.
- Contoh A, total pengeluaran Rp3.000.000 per bulan x 6 kali = Rp18.000.000.
- Contoh B, total pengeluaran Rp5.000.000 per bulan x 6 kali = Rp30.000.000.
Situasi | Total bulanan | Target 6 bulan |
Single tanpa cicilan | Rp3.000.000 | Rp18.000.000 |
Keluarga dengan sewa rumah & cicilan | Rp5.000.000 | Rp30.000.000 |
Pekerja lepas (biaya naik turun) | Rata‑rata Rp4.000.000 | Rp24.000.000 |
Catat dan review komponen besar seperti sewa rumah, makan, transportasi, dan cicilan. Simpan angka ini di spreadsheet atau aplikasi agar mudah diupdate.
Dengan total yang jelas, menyusun target dana darurat jadi lebih mudah dan terukur. Mulai langkah kecil tapi konsisten sampai tercapai!
Target Dana Darurat Menurut Tahapan Hidup
Setiap fase hidup membawa kebutuhan finansial yang berbeda. Oleh karena itu, target dana darurat perlu disesuaikan dengan kondisimu saat ini.
Berikut panduan praktis berdasarkan status single, pasangan tanpa anak, dan keluarga dengan anak. Gunakan angka ini sebagai titik awal, lalu sesuaikan menurut profil risiko dan stabilitas pekerjaanmu.
Single, Menikah, dan Keluarga dengan Anak
Untuk orang belum menikah, target realistis adalah 3–4 kali pengeluaran bulanan. Ini memberi ruang napas saat pendapatan terganggu.
Pasangan tanpa anak umumnya membutuhkan sekitar 6 kali pengeluaran. Beban bersama membuat cadangan harus lebih besar.
Keluarga dengan anak disarankan 9–12 kali pengeluaran. Biaya kesehatan dan pendidikan membuat tanggungan meningkat.
Menyesuaikan Target Saat Pendapatan atau Biaya Berubah
Revisi target bila penghasilan naik atau turun. Jika pindah kota atau bertambah orang yang ditanggung, update angka secepatnya.
Buat milestone bulanan agar progress terasa. Gunakan aturan kali yang mudah diingat saat menetapkan target dana.
Status | Rekomendasi | Alasan utama |
Single | 3–4 kali bulanan | Pengeluaran lebih mudah disesuaikan |
Menikah tanpa anak | 6 kali bulanan | Tanggung jawab bersama meningkat |
Keluarga dengan anak | 9–12 kali bulanan | Biaya kesehatan & pendidikan lebih besar |
Cara Mengatur Keuangan untuk Dana Darurat
Memisahkan pos finansial membuat keputusan uang jadi lebih ringan dan terukur. Mulai dengan anggaran sederhana yang memetakan pengeluaran bulanan secara jelas.
Membuat Anggaran Bulanan dan Pos Tabungan Khusus
Susun tiga kategori, kebutuhan, keinginan, dan tabungan khusus. Tandai pengeluaran bulanan yang bisa dipangkas cepat tanpa menurunkan kualitas hidup.
Buka rekening atau sub‑akun untuk tabungan spesifik. Ini mencegah tercampurnya dana operasional dan pos cadangan.
Gunakan rule-based budgeting seperti 50/30/20 lalu sesuaikan porsi agar pos cadangan bertambah lebih cepat.
Prioritas Pengeluaran
Prioritaskan kebutuhan utama sebelum alokasikan keinginan. Alokasikan sebagian penghasilan otomatis ke pos cadangan sesuai rencana.
Pilih instrumen risiko rendah dan likuid agar dana darurat bisa dicairkan saat perlu. Evaluasi rencana setiap bulan dan catat perkembangan saldo agar tetap termotivasi.
Aksi | Manfaat | Rekomendasi tempat simpan |
Pisahkan rekening bulanan dan tabungan | Mencegah pencampuran pengeluaran | Rekening tabungan terpisah |
Alokasikan transfer otomatis | Disiplin tanpa ingat tiap kali gajian | Auto‑transfer setiap gaji |
Pangkas pengeluaran non‑esensial | Percepat penimbunan cadangan | Gunakan aplikasi budgeting |
Pilih instrumen likuid & aman | Akses cepat saat darurat | Tabungan bunga tinggi / pasar uang |
Strategi Mengumpulkan Dana Darurat Secara Konsisten
Membangun kebiasaan menabung kecil setiap bulan jadi strategi praktis yang mudah dijalankan. Mulai dengan langkah sederhana agar tidak terasa berat.
Mulai Kecil tapi Rutin
Alokasikan 5–10% dari penghasilan setiap bulan ke pos khusus. Konsistensi lebih penting daripada jumlah besar sekaligus.
Setoran kecil yang teratur cepat menumpuk dan memberi rasa aman. Ini juga membantu menjaga tujuan finansial lain tetap berjalan.
Manfaatkan Bonus, THR, dan Penghasilan Sampingan
Saat menerima bonus atau THR, sisihkan porsi besar untuk mempercepat target. Pendapatan tambahan adalah cara cepat menambah saldo tanpa mengganggu anggaran bulanan.
Program Tabungan Darurat dan Rekening Terpisah
Buka rekening terpisah agar tabungan tidak tercampur dengan uang belanja. Banyak bank juga menawarkan program yang memudahkan setoran otomatis tiap gaji.
Pilih instrumen berisiko rendah dan likuid. Keuntungan nya dana yang tersimpan mudah diakses saat keadaan mendesak.
- Mulai 5–10% dari penghasilan bulanan.
- Sisihkan bonus atau pendapatan sampingan.
- Gunakan rekening terpisah dan program auto‑transfer.
Dengan cara ini, kamu akan memiliki dana darurat tanpa beban besar. Tulis tujuan jelas supaya motivasi tetap tinggi sampai tercapai.
Mengoptimalkan Pendapatan dan Memangkas Pengeluaran
Kombinasi meningkatkan penghasilan dan memotong biaya adalah strategi paling efektif untuk mempercepat pencapaian dana darurat. Fokus pada langkah yang mudah diterapkan agar tidak mengganggu pekerjaan utama.
Tingkatkan Penghasilan tanpa Ganggu Kerja Utama
Cari proyek lepas, mulai bisnis kecil, atau monetisasi hobi. Pilih aktivitas yang bisa dijalankan di waktu luang saja.
Gunakan platform freelance atau marketplace lokal untuk tes pasar. Alokasikan penghasilan tambahan langsung ke pos cadangan agar kemajuan terasa nyata.
Checklist Pemangkasan Pengeluaran Cepat
- Audit pengeluaran bulanan, tandai pos terbesar dulu.
- Negosiasi langganan, pakai bundling, atau hentikan layanan yang jarang dipakai.
- Evaluasi cicilan, ajukan restrukturisasi bila bunga membebani arus kas.
- Kurangi pembelian impulsif, ukur keuntungan setiap pemotongan biaya.
- Jadwalkan review penghasilan dan biaya tiap kuartal untuk penyesuaian.
Aksi | Efek | Prioritas |
Tambahan proyek lepas | Naikkan pendapatan | Tinggi |
Hentikan langganan tak terpakai | Turunkan pengeluaran | Tinggi |
Restrukturisasi cicilan | Ringankan biaya bulanan | Sedang |
Langkah kecil yang disiplin sehari-hari menambah saldo secara konsisten. Keputusan ini memperkuat keuangan pribadi dan mengurangi risiko kekurangan kas saat keadaan mendesak.
Di Mana Sebaiknya Menyimpan Dana Darurat
Pilih tempat simpanan yang tepat membantu memastikan uang siap dipakai saat situasi darurat. Lokasi simpanan memengaruhi kecepatan akses, potensi imbal, dan tingkat risiko yang harus kamu terima.
Rekening Tabungan
Rekening tabungan sangat likuid dan mudah dicairkan. Ini ideal untuk kebutuhan mendadak karena prosesnya cepat.
Kekurangannya: bunga kecil sehingga keuntungan dilimitkan. Simpan di rekening terpisah dari rekening belanja agar tidak tergoda memakai uang itu.
Deposito Jangka Pendek
Deposito menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan. Namun tenor mengikat, pencairan sebelum waktu bisa kena penalti.
Gunakan sebagian bunga deposito bila kamu nyaman menunggu periode singkat untuk mendapat imbal hasil lebih baik.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang memberi potensi imbal hasil lebih tinggi dari deposito dengan risiko relatif rendah. Tapi ada risiko nilai berfluktuasi dan waktu pencairan perlu diperhatikan.
- Campurkan opsi agar portofolio mencakup akses cepat dan sedikit keuntungan.
- Ukur keuntungan bersih setelah biaya dan pajak sebelum memilih.
- Pastikan bentuk simpanan meminimalkan friksi penggunaan untuk hal-hal non-darurat.
Instrumen | Akses | Imbal / Risiko |
Rekening tabungan | Segera | Bunga rendah / Risiko sangat rendah |
Deposito jangka pendek | Terikat tenor | Bunga lebih tinggi / Rendah sampai menengah |
Reksa dana pasar uang | Cair dalam beberapa hari | Imbal lebih baik / Risiko kecil |
Intinya: utamakan keamanan dan likuiditas. Pilih kombinasi sesuai toleransi investasi dan gaya hidupmu agar dana darurat bekerja optimal saat benar-benar dibutuhkan.
Peran Asuransi dalam Menjaga Dana Darurat
Asuransi bisa jadi tameng penting saat biaya besar tiba tanpa peringatan. Polis kesehatan dan jiwa membantu menahan risiko biaya besar, sehingga kamu tidak langsung memakai seluruh cadangan.
Dalam situasi darurat, klaim asuransi memberi akses penggantian biaya yang signifikan. Itu membuat memiliki dana tetap siaga untuk kebutuhan sehari‑hari.
- Asuransi kesehatan mencegah pengeluaran medis tinggi mengikis saldo.
- Asuransi jiwa melindungi keluarga dan anak jika terjadi musibah.
- Produk syariah menawarkan pilihan sesuai nilai dengan prinsip tolong‑menolong.
Paduan antara memiliki dana dan proteksi polis memberi keuntungan ganda: biaya besar dialihkan ke polis, sementara cadangan tunai tetap tersedia. Pilih polis sesuai fungsi yang kamu butuhkan dan profil keluarga.
Jenis Polis | Manfaat Utama | Rekomendasi |
Kesehatan | Menutup biaya rumah sakit | Perhatikan limit dan co‑pay |
Jiwa | Pengaman penghasilan keluarga | Sesuaikan jumlah santunan dengan tanggungan |
Syariah | Prinsip gotong‑royong | Cek mekanisme bagi hasil klaim |
Review manfaat dan limit secara berkala. Dengan perlindungan tepat, posisi keuangan keluarga lebih tahan terhadap risiko ekstrem dan tujuan stabilitas lebih mudah tercapai.
Langkah Terakhir untuk Mulai Hari Ini dan Tetap Konsisten
Ambil langkah kecil hari ini agar perlindungan finansialmu terus berkembang. Tetapkan target realistis, misal 3–6 kali pengeluaran, lalu tulis rencana sederhana.
Aktifkan auto‑debit bulanan ke rekening terpisah agar tabungan bertambah tanpa kamu sadari. Arahkan bonus atau THR ke pos ini untuk percepat pencapaian target.
Pilih rekening atau instrumen yang likuid dan aman sehingga uang siap dipakai saat daruratnya. Lindungi posisi dengan polis kesehatan atau jiwa agar stres akibat biaya besar berkurang.
Review pengeluaran setiap bulan, sisipkan sebagian kecil untuk investasi jangka panjang setelah cadangan dasar tercapai. Libatkan anggota rumah agar kebiasaan ini jadi budaya keluarga.
Konsistensi lebih penting daripada jumlah besar. Mulai sekarang, lakukan langkah kecil tiap bulan, kamu pasti bisa!
FAQ
Apa bedanya dana darurat dengan tabungan tujuan?
Dana darurat khusus untuk kebutuhan tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis, atau perbaikan mendesak. Tabungan tujuan dibuat untuk rencana spesifik, misal liburan atau DP rumah. Pisahkan rekening supaya likuiditas dana darurat tidak terganggu oleh rencana jangka pendek.
Berapa idealnya target dana darurat berdasarkan pengeluaran bulanan?
Umumnya target 3–6 kali pengeluaran bulanan dasar. Jika penghasilan tidak stabil atau ada tanggungan besar seperti anak dan cicilan, target bisa ditingkatkan menjadi 6–12 kali. Hitung semua pos: kebutuhan sehari-hari, tagihan, transportasi, dan cicilan.
Bagaimana cara memetakan seluruh pengeluaran agar perhitungan realistis?
Catat pengeluaran selama 1–3 bulan lalu lalu kelompokkan: kebutuhan rutin, tagihan tetap, transportasi, cicilan, dan pos lainnya. Gunakan catatan ini untuk menentukan pengeluaran dasar yang harus ditutup saat keadaan darurat.
Kalau punya keluarga dengan anak, target berapa bulan yang aman?
Keluarga dengan anak sebaiknya menyiapkan 6–12 bulan cadangan karena ada biaya kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan rumah tangga yang lebih besar. Sesuaikan juga bila pekerjaan berisiko tinggi atau penghasilan fluktuatif.
Metode praktis untuk mulai mengumpulkan dana darurat jika pendapatan terbatas?
Mulai dari kecil tapi konsisten: alokasikan 5–10% penghasilan tiap bulan. Gunakan sumber tambahan seperti bonus atau THR untuk percepatan. Buat rekening terpisah dan aktifkan transfer otomatis agar kebiasaan menabung berjalan tanpa mikromanajemen.
Mana tempat penyimpanan terbaik untuk dana darurat?
Pilih instrumen yang likuid dan aman: rekening tabungan dengan akses cepat. Alternatif: reksa dana pasar uang untuk sedikit imbal hasil atau deposito jangka pendek jika tidak butuh akses instan. Pastikan risiko rendah dan mudah dicairkan saat darurat.
Apakah menaruh dana darurat di reksa dana berisiko?
Reksa dana pasar uang relatif rendah risiko dan cukup likuid, cocok jika ingin imbal sedikit lebih tinggi daripada tabungan. Hindari reksa dana saham untuk dana darurat karena fluktuasi bisa mengurangi nilai saat kebutuhan muncul.
Bagaimana cara membuat anggaran bulanan agar ada porsi khusus tabungan darurat?
Susun anggaran simpel: pendapatan — kebutuhan pokok — tabungan darurat — cicilan — keinginan. Prioritaskan pos tabungan seperti tagihan wajib. Potong pengeluaran tidak penting untuk menambah porsi tabungan.
Strategi cepat jika terjadi pengeluaran darurat sebelum target tercapai?
Evaluasi finansial: alihkan anggaran sementara, manfaatkan dana darurat seadanya, dan cari sumber pendapatan tambahan seperti pekerjaan sampingan. Jaga komunikasi dengan pihak kreditur jika perlu penjadwalan ulang cicilan.
Seberapa sering harus evaluasi dan menyesuaikan target dana darurat?
Lakukan evaluasi minimal tiap 6 bulan atau saat terjadi perubahan besar: kenaikan penghasilan, kelahiran anak, atau perubahan biaya hidup. Sesuaikan target jika pengeluaran dasar meningkat atau pekerjaan jadi kurang stabil.
Peran asuransi dalam melindungi dana darurat seperti apa?
Asuransi membantu menutup risiko besar yang bisa menggerus tabungan—misal asuransi kesehatan atau asuransi jiwa untuk tanggungan. Dengan proteksi yang tepat, kebutuhan penarikan dana darurat dapat berkurang.
Bagaimana mengurangi godaan menggunakan dana darurat untuk hal lain?
Pisahkan rekening, aktifkan notifikasi, dan berikan label jelas seperti “Dana Darurat”. Buat aturan keluarga tentang kapan boleh memakai dana itu. Disiplin serta tujuan yang jelas membantu mengurangi pencairan impulsif.
Apa manfaat otomatisasi tabungan dan bagaimana cara menjalankannya?
Otomatisasi memastikan konsistensi: atur transfer rutin dari rekening gaji ke rekening tabungan setiap tanggal gajian. Gunakan fitur bank atau aplikasi fintech yang mendukung pembagian otomatis untuk menjaga disiplin menabung.
Jika memiliki cicilan besar, bagaimana prioritas antara lunasi cicilan dan kumpulkan dana darurat?
Kedua hal penting. Utamakan memiliki minimal 1–3 bulan cadangan dulu sambil tetap bayar cicilan. Setelah dana darurat dasar tercapai, alokasikan ekstra untuk percepat pelunasan cicilan atau investasi jangka panjang.
Cara cepat memangkas pengeluaran tanpa mengorbankan kebutuhan dasar?
Mulai dari cek langganan yang jarang dipakai, bandingkan harga layanan, masak di rumah lebih sering, gunakan transportasi lebih hemat, dan negosiasikan ulang paket layanan. Fokus pada pengeluaran non-esensial yang mudah dipangkas.
Referensi
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2021). Buku Saku Cerdas Mengelola Keuangan. Diakses dari: https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Documents/Pages/Buku-Saku-Cerdas-Mengelola-Keuangan/Buku%20Saku%20Cerdas%20Mengelola%20Keuangan.pdf
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2021). Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025. Diakses dari: https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Documents/Pages/Strategi-Nasional-Literasi-Keuangan-Indonesia-2021-2025/STRATEGI%20NASIONAL%20LITERASI%20KEUANGAN%20INDONESIA%20%28SNLKI%29%202021%20-%202025.pdf
- Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2022). Tujuh Tips Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga di Awal Tahun. Diakses dari: https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/tujuh-tips-cara-mengatur-keuangan-rumah-tangga-di-awal-tahun
- GoodStats Indonesia. (2023). Sebanyak 70% Orang Dewasa Indonesia Belum Memiliki Dana Darurat yang Memadai. Diakses dari: https://goodstats.id/article/sebanyak-70-orang-dewasa-indonesia-belum-memiliki-dana-darurat-yang-memadai-3VYd2
- OECD/INFE. (2020). International Survey of Adult Financial Literacy. Diakses dari: https://www.oecd.org/financial/education/launchoftheoecdinfeglobalfinancialliteracysurvey.htm
- Prudential Syariah Indonesia. (2024). Cara Mengelola Keuangan Rumah Tangga. Diakses dari: https://www.prudentialsyariah.co.id/id/pulse/article/cara-mengelola-keuangan-rumah-tangga